CINTA TANPA RUPA
Nama-nama hadir, karena manusia terus meminta. Manusia tidak mampu
mencintai tanpa wujud, mereka telah hidup dalam berbagai rupa, mencintai
dengan banyak rupa. Manusia butuh wujud, mereka butuh nama. Manusia
bingung dengan sesuatu yang abstrak, mereka tidak akan pernah khatam
tentang cinta. Nama datang karena manusia meminta untuk dia yang tidak terjelaskan.
Nama-nama, dari langit sana, didatangkan dengan beragam. Dia yang
tanpa wujud telah menghadirkan 99 nama. Satu nama tunggal untuk bisa
manusia ucap dalam setiap doa mereka.
Dia mencintai manusia. Dia paham betul, manusia akan kebingungan
dengan cinta tanpa rupa. Dia telah awal mengerti, manusia butuh nama
dalam cinta.
Tidakkah engkau diperlihatkan, betapa banyak nama-nama hadir di dalam
hati manusia untuk menjadi simbol untuk satu jiwa. Nama yang kadang
terus hadir dan terukir, sebagian menjadi abadi, dan sebagian yang lain
hanya menjadi sampah hati. Semua terwakili oleh nama, dan dalam wujud
rupa.
Aku ingin mencintai, tanpa nama, tanpa rupa.
Aku ingin mencintai Dia yang tidak
beranak. Aku ingin mencintai Dia yang tidak diperanakkan. Aku ingin
mencintai dia yang Esa, Tunggal, tidak tersekutukan. Aku ingin mencintai
dia yang tidak terjelaskan, tidak ada kata benda yang mampu
disandingkan dengannya, tidak pula yang lain, karena tiada sesuatu yang
setara dengan-Nya.
Aku ingin mencintai Dia seperti kisah cinta para kekasih. Tetapi aku
takut ketika Dia meminta bukti. Aku belum siap untuk jatuh dengan darah
yang bersimpah. Cinta terkadang begitu kejam untuk sebuah pembuktian.
Engkau, harus hadirkan jiwamu, menghadirkannya dalam bentuk darah,
bahkan terkadang dengan tubuh yang tidak lagi utuh. Demi cinta yang
engkau sampaikan itu.
Cinta tanpa rupa hadir, tidak cuma dengan sekedar engkau
terus-menerus mengulang nama. Bahkan, engkau cuma tahu nama yang telah
diajarkan-Nya. Bukankah dia memiliki nama yang paling tinggi, dengan
nama itu Dia akan memberikanku apa saja dengan cuma menyebutkan “JADI!” maka terjadilah.
Dia dengan banyak nama memintamu mengulang setiap nama. Memintamu
menghadirkan seluruh nama. Memintamu mengeja nama-nama itu di dalam
kehidupanmu. Dia memintamu menjadi seorang yang pengasih lagi
penyanyang. Memintamu menjadi adil, dan memintamu untuk santun.
Kelak, setelah semua nama khatam di dalam dirimu. Engkau tidak
membutuhkan nama, tiada lagi wujud yang memisahkan. Engkau akan menjadi
satu dengan-Nya, menjadi nama yang keseratus. Demikianlah aku khabarkan
tentang cinta tanpa rupa, cinta yang begitu gila, dan aku sama sekali
belum mencapainya .........