Cerdas
 |
JeniusKata
jenius ini pasti tidak asing bagi kita di mana kita sering mendengar
kata jenius disandingkan dengan suatu bidang tertentu, misalnya jenius
matematika, jenius musik, dan lain-lain. Kata jenius ini tidak dapat
terlepas dari seorang tokoh yang namanya akan dikenal secara luas,
misalnya seperti Einstein, si jenius fisika. Kenapa Einstein bisa
dikatakan jenius dan bahkan namanya dikenal banyak orang hingga
sekarang? Hal itu bisa terjadi karena dia adalah orang spesial yang
berbeda dengan yang lainnya, di mana orang lain hanya berada pada
tingkatan pintar atau rata-rata. Yang membuat Eintein berbeda adalah
pemikiran yang dimiliki.
Ada yang bilang bahwa jenius dan gila bedanya tipis, tetapi keduanya
memiliki persamaan, yaitu sama-sama tidak dapat dimengerti oleh
orang-orang pada umumnya. Maksud lainnya adalah orang lain tidak
mengerti apa yang sedang dilakukan atau dipikirkan oleh orang gila atau
jenius itu. Karena itu, jika ada orang yang melakukan hal-hal di luar
kebiasaan yang sudah umum ada akan dianggap gila. Namun, yang membedakan
antara orang gila dan jenius terletak pada kesadaran. Jika orang gila,
apa yang mereka lakukan itu di luar kesadaran mereka dan mereka tidak
pernah memikirkan apa yang mereka lakukan, yang mereka tahu hanyalah
mereka hanya ingin melakukan apa yang mereka ingin, jika ada orang yang
mencoba menghalanginya maka orang gila tersebut akan memberontak tidak
peduli orang yang mencoba mencegahnya itu siapa dan membawa apa. Nah,
jika orang jenius, mereka tahu apa yang mereka lakukan dan hal itu
dilakukan dalam keadaan sadar.
Namun, seringkali orang jenius dianggap aneh bahkan gila karena
pemikiran yang dimilikinya tidak seperti orang-orang pada umumnya. Orang
lain tidak akan mengerti apa yang sedang dilakukan dan dipikirkan oleh
orang jenius karena sudah beda frekuensi, maksudnya orang biasa tidak
akan bisa menangkap gelombang frekuensi yang dipancarkan oleh orang
jenius, karena mereka belum mampu untuk mencapainya. Misalnya, untuk
mengerti suatu benda, orang jenius akan melakukan penggambaran benda
tersebut dengan satu atau beberapa gambaran saja, tetapi bagi orang
biasa penggambaran yang dilakukan akan dilakukan dengan banyak dan
berulang hingga akhirnya mereka mengerti benda yang dimaksud.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa orang jenius tidak perlu
berlama lama dalam mengerti suatu hal dan pemikiran yang dimiliki di
luar nalar orang biasa membuatnya dapat menjadi orang yang spesial dan
sebagai konsekuensinya akan dikenal luas seperti apa yang terjadi pada
Albert Einstein.
Setelah memaparkan ketiga hal di atas, yaitu pintar, cerdas, dan jenius , maka kita dapat menyimpulkan perbedaan mendasarnya.
Orang yang pintar itu ada
banyak karena orang yang pintar dapat dibentuk di mana ketika seseorang
dengan rajin mempelajari sesuatu dan hal itu dilakukan secara
terus-menerus maka tak heran jika orang tersebut akan menjadi ahli
mengenai apa yang telah dipelajarinya secara terus-menerus itu.
Lain halnya dengan cerdas. Cerdas adalah sifat bawaan dari lahir yang
dimiliki oleh seseorang. Tanpa belajar secara terus menerus seperti yang
dilakukan oleh orang pintar, orang cerdas akan dapat menyerap yang
dipelajari dengan mudah dan dapat menggunakan kecerdasannya di setiap
saat tanpa harus mengerti terlebih dahulu apa yang sedang dihadapinya di
mana orang pintar perlu memperlajari secara terus menerus mengenai apa
yang sedang dihadapinya dan keputusan yang diambil pun akan seperti
orang-orang pada umumnya. Untuk lebih mudahnya, orang cerdas akan
menemukan jawaban mirip dengan teori seperti yang telah dipelajari oleh
orang pintar atau bahkan di luar itu tanpa harus mempelajarinya terlebih
dahulu seperti orang pintar membutuhkan proses belajar tersebut.
Kemudian yang terakhir, sebenarnya apa sih perbedaan mendasar antara
cerdas dan jenius? Mengapa saya hanya akan menyimpulkan perbedaan antara
cerdas dan jenius, karena di bagian sebelumnya telah cukup jelas
perbedaan antara pintar dan jenius, jadi untuk yang terakhir saya hanya
akan menjelaskan perbedaan cerdas dan jenius. Menurut saya, perbedaan
cerdas dan jenius terletak juga pada pemikirannya. Jika orang cerdas,
pemikiran hasil penyelesaiannya berupa hal yang tidak pernah terpikirkan
oleh orang-orang pada umumnya dan mereka dapat menerimanya sebagai
suatu hal yang brilian, makanya orang itu disebut cerdas. Sedangkan
orang jenius, hasil pemikirannya masih belum dapat diterima oleh
orang-orang pada umumnya dan bahkan ditolak. Namun, setelah orang jenius
ini tanpa putus asa berada dalam dunia pemikirannya sendiri sehingga
barulah hasil kerjanya dihargai dan dimengerti orang lain, orang itu
akan disebut jenius.
Kemudian, penggunaan kata cerdas menjadi bersifat umum dan biasanya
digunakan pada penyelesaian suatu masalah, sedangkan penggunaan kata
jenius akan digunakan pada suatu bidang tertentu, seperti jenius musik.
Sehingga, orang jenius akan menjadi fenomenal karena hanya sedikit
orang-orang yang mendapat predikat jenius dan hal itu hanya digunakan
pada bidang tertentu, tetapi orang cerdas menjadi tidak tampak seperti
orang-orang jenius karena mereka mengerti suatu hal hanya secara umum
dan tidak mendalam seperti orang jenius.
Dari pemaparan perbedaan antara cerdas dan jenius, saya memiliki
pandangan bahwa jenius merupakan evolusi dari cerdas karena di mana
terdapat penambahan dan peminatan yang menjadikan orang jenius lebih
dari sekedar cerdas. Orang yang jenius selain memiliki sifat bawaan yang
cerdas, mereka mencoba untuk berpikir tidak seperti orang pada umumnya
dan ketika menemukan hal yang menarik perhatiannya, hal tersebut akan
didalaminya dengan sungguh-sungguh dengan berdasar pada kecerdasan yang
dimiliki dan pemikiran yang dikembangkannya sendiri jadilah dia menjadi
orang jenius yang jalan pikirannya tidak dapat dimengerti oleh orang
lain.
|
|
|
| | |
|