Hati dan logika, dua kata yang berbeda konsep namun saling menopang satu
sama lain. Jalan pikir logika adalah berdasar apa yang kita butuhkan,
benar atau salah. Sedangkan hati adalah berdasarkan apa yang kita
inginkan, emosi, tidak peduli benar atau salah. Hati lebih perasa, tapi
rapuh. Logika kuat tak terkira, namun tega. Hati dan logika memang tidak
bisa berjalan beriringan, namun mereka selalu bersama.
Ya, inilah yang terjadi dan inilah sebuah kesalahan besar yang saya
lakukan. Logika jauh lebih berat melebihi hati. Saya teringat akan
ucapan seorang teman, "Boi, hati yang udah lama tertutup saat terbuka
kembali akan rapuh dan mudah hancur". Awalnya saya tidak mengerti, saya
hanya tau dia berkata sesuatu tentang sebuah hati. Tapi ternyata tidak,
saya baru mengetahui kalau dia ternyata mengatakan sesuatu dan saya
tidak peduli. Dan sesuatu itu memang benar terjadi. Sakit, hancur,
Ya, hati yang terbuka ini
hancur lebur, remuk redam.
Saat logika melebihi hati akan sulit menyeimbangkan keduanya, begitu
pula sebaliknya. Saat hati melebihi logika akan sulit meyakinkan bahwa
logika itu benar. Saat ini saya belum bisa mengesampingkan perasaan
hati, entah mengapa yang terjadi. Logika sudah berkata bahwa hal ini
salah, tapi tetap hati jauh lebih kuat dan berusaha untuk tetap
bertahan. Entah ini adalah cobaan atau sebuah pelajaran hidup.
Dengan kejadian ini saya sadar, hati dan logika harus seimbang. Hati dan
logika harus berjalan bersama, saat hati tidak peduli akan kesalahannya
logika akan mengingatkan hati tersebut. Begitu juga sebaliknya, saat
logika berjalan tanpa perasaan, hati akan mengingatkan logika tersebut.
Jadi sudah seimbangkah hati dan logika anda?
Cinta adalah soal hati, tapi memilih adalah logika. Cintailah seseorang
dengan hatimu, tapi jangan biarkan ia yang tampil ketika kau memilih.
Tuhan memberimu logika untuk berperan disana. Dan jangan sekali-kali
mempertentangkannya, karena Tuhan menciptakan keduanya untuk saling
mengisi, bukan membenci.................................................................................................................................................................... terima kasih